Jumat, 27 Oktober 2017

ADAKAH SUMPAH PEMUDA KHUSUS PRIBUMI?

Hari ini tepat pada tanggal 28 Oktober, delapan puluh sembilan tahun silam bangsa Indonesia lahir sebagai sebuah kesatuan. Bangsa Indonesia dilahirkan tepat pada tanggal 28 Oktober 1928 dimana negara Indonesia belum lahir pada saat itu. Prof. Dr. Husain Haikal, M. Hum menceritakan kepada mahasiswanya ketika berkunjung ke sebuah negara, seorang temannya yang berkebangsaan asing mengatakan bahwa “bangsa Indonesia itu sangat hebat karena bangsanya lahir sebelum negara itu ada”.

Senin, 17 Juli 2017

Menyoal Petani dan Koperasi

Petani dewasa ini seakan tidak memiliki masa depan yang baik. Dewasa ini bahkan para pemuda tidak lagi ingin menjadi seorang petani yang juga merupakan pejuang pangan bangsa. Tulisan ini pun berangkat dari obrolan penulis dengan seorang petani sekaligus sarjana pendidikan yang sedang mencari pekerjaan.

Rabu, 19 April 2017

Menanam Kebencian Menuai Kehancuran

Pilkada serentak kali ini pada tahun 2017 memang begitu gegap gempita, terutama wilayah DKI Jakarta. Untuk Pilkada kali ini penulis mengikutinya melalui dunia sosial media terutama twitter dan Kabupaten Bekasi juga ikut serta dalam Pilkada serentak ini. Penulis pada saat pemungutan suara tidak menggunakan hak pilihnya karena keterbatasan ekonomi sehingga tidak bisa pulang ke daerah asal.

Selasa, 28 Februari 2017

Sukarno Termakan Hoax !


Tulisan-tulisan Sukarno dan Hatta yang sangat hangat dalam berdiskusi terdapat dalam koran-koran fikiran ra’jat dan Utusan Indonesia. Agar lebih mudahnya pembaca dapat menemukan tulisan tersebut dalam buku Dibawah Bendera Revolusi Jilid I dan buku Otobiografi Mohammad Hatta: Untuk Negeriku. Kedua buku tersebut menjelaskan perbedaan pendapat dan diskusi hangat antara Sukarno dan Hatta.

Senin, 27 Februari 2017

Sekolah Rakyat

Perubahan nama blog ini memiliki latar belakang keinginan penulis. Sejak masa kecil, penulis biasa bermain bola dengan anak-anak PJKA (Pinggir Jalan Kereta Api). Anak-anak itu seringkali mendapatkan streotip yang buruk, entah itu karena kejorokannya atau ekonomi mereka yang sedikit tidak lebih baik. Akan tetapi penulis selalu senang bermain bola dengan mereka, karena merekalah Rukun Tetangga kami mampu juara.

Minggu, 26 Februari 2017

Sejarah Hukum Kolonial

Soetandyo Wignjosoeroto. 2014. Dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional. Jakarta: Huma.

Hukum pidana Belanda merupakan sebuah warisan yang diberikan oleh Napoleon dan biasa dikenal sebagai Codes Napoleon pada tahun 1810. Hukum pidana atau Code Penal diterapkan di Belanda pada tahun 1938 setelah adanya pertentangan dengan Belanda Selatan yang kemudian merdeka pada tahun 1830 menjadi sebuah negara yang bernama Belgia.[1] Hukum pidana tersebut kemudian diterapkan juga di Hindia Belanda dan pada saat itu, Hindia Belanda ditetapkan menjadi sebuah wilayah yang menggunakan sumber hukum untuk mengadili seseorang.

Rabu, 01 Februari 2017

Petisi Soetardjo: Mengapa Merdeka 50% Soetardjo?

Soetardjo Kartohadikoesoemo merupakan seorang priyayi yang berasal dari partai politik P. P. B. B. Petisi Soetardjo Kartohadikoesoemo diajukan dalam sidang Volksraad pada tanggal 15 Juli 1936 dan dibicarakan pada 17-28 September 1936. Petisi tersebut pertama kali didukung oleh Ratu Langie, Kasimo, Ko Kwat Tiong, Alatas, Datoe’ Toemenggoeng. Adapun isi petisi Soetardjo adalah:

Minggu, 29 Januari 2017

Alat Pengingat Budaya

Kami dilahirkan dan dibesarkan di tanah yang sangat indah, yaitu Indonesia. Negara dan bangsa kami memiliki budaya yang luhur, dimana setiap benda yang dibuat oleh manusia Indonesia memiliki banyak makna dan fungsi. Lihatlah Lingga dan Yoni di beberapa candi yang ada di Indonesia. Lingga dan Yoni merupakan simbol kesejahteraan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Lingga dan Yoni ini kemudian digunakan oleh Ir. Sukarno sebagai bentuk dari Monas (Monumen Nasional). Adanya simbol itu merupakan sebuah pengharapan dan doa dari para leluhur bangsa kami untuk terus memperjuangkan kesejahteraan bangsa kami.

Jumat, 20 Januari 2017

Anti-Politik: Penunggang Bebas

Menurut aristoteles politik adalah suatu alat untuk mendapatkan kekuasaan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil. Untuk mendapatkan kekuasaan tersebut, pemimpin harus melewati tahapan pemilihan umum. Pemilih dalam memilih calonnya memiliki beberapa perilaku politik. Perilaku yang banyak muncul di Indonesia adalah perilaku pilihan rasional dan ideologi dominan.

Minggu, 15 Januari 2017

NASIONALISME KITA TELAH MUNDUR?

Persatuan dan kesatuan adalah kata perekat yang sangat kuat bagi bangsa Indonesia. Kata tersebut dibentuk bukan atas dasar kesamaan agama, suku, atau pun ras tertentu. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia terbentuk melalui kesamaan tujuan. Kesamaan tujuan tersebut adalah kesamaan derajat, kesamaan keadilan, dan kesamaan cita-cita. Kesamaan tersebut dapat dilihat dari pepatah berdiri sama tinggi, duduk sama rendah.