Kamis, 29 Desember 2016

KAMI YANG MEMUJA ANGKA


Angka bagi mahasiswa merupakan sebuah hal yang penting dalam sebuah proses perkuliahan. Seringkali angka juga menjadi sebuah pembunuh yang sangat efektif dan bertujuan untuk membunuh karakter kritis, peduli, dan berani dalam menuntut sebuah keadilan. Bukan hanya sebuah alat untuk membunuh karakter mahasiswa, angka juga dapat menjadi sebuah alat penanaman pemikiran tentang materialisme. Materialisme adalah sebuah paham yang mengakui adanya wujud nyata (kebendaan) dan menolak adanya paham tentang nonbenda (metafisik). Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis tidak hanya mengartikan bahwa materialisme merupakan paham yang menekankan kebendaan (harta), akan tetapi juga nilai dan waktu.

Minggu, 25 Desember 2016

AKU


Sejak awal masuk dunia kampus, saya berjanji kepada diri saya untuk tidak ikut dalam organisasi yang berafiliasi dengan partai politik. Godaan banyak ditawarkan oleh beberapa kawan baik itu dari organisasi yang berafiliasi dengan partai nasionalis dan partai agamis. Tetapi saya yang keras kepala terus menolaknya dengan halus.

Kamis, 22 Desember 2016

Pemimpin Anak Negri !

Datoek Toemenggoeng dalam pidatonya di Volksraad seringkali mengucapkan kata pemimpin yang paham pergaulan anak negri. Mari kita coba untuk menganalisisnya, perkataan yang dimaksud memiliki arti bahwa pemimpin harus dekat, paham, dan memiliki rasa yang sama dengan anak negri (rakyat). Merekalah yang seharusnya menjadi wakil pemimpin dalam sistem pemerintahan Hindia Belanda. Akan tetapi, pemerintah jajahan tidak menginginkannya meskipun telah disarankan oleh Prof. Snouck dan Prof. Van Vollenhoven.

Rabu, 21 Desember 2016

Kontroversi Ujian Nasional

Ujian Nasional yang dewasa ini ramai dibicarakan oleh masyarakat maupun akademisi merupakan sebuah hal yang sangat ditakutkan oleh pelajar di Indonesia. Penulis dalam hal ini mencoba untuk memberikan pandangannya terkait permasalahan yang kembali ramai dibicarakan. Hal ini kembali ramai dibicarakan akibat adanya ide yang dilontarkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan yaitu Muhajjir Effendi.

AKU MUSUHMU (KORUPSI) !!!

Ini alasan aku membenci korupsi dan aku berusaha tidak mendekatinya tapi aku berusaha memusnahkannya dari diriku dan kamu, iya kamu https://www.youtube.com/watch?v=xn5ME6GwBIw serta aku, kita, dan kalian melalui lembaga ini KPK. kita akan berjuang bersamanya demi cita-cita kemerdekaan kita. Mereka musuh kita, mereka musuh bersama dan mereka ada sejak dahulu kala video ini menjelaskan tentang genosida ala koruptor https://www.youtube.com/watch?v=DSxFHMVjYsA

Sabtu, 26 November 2016

Ulama dan Kesabarannya (Khotbah Jumat, 18 November 2016)

Shalat jumat pada saat itu, khotib memberikan ceramahnya tentang kesabaran. Khotib mencontohkan sebuah peristiwa yang terjadi pada masa kehidupan nabi besar Muhammad SAW. Seorang sahabat pada saat itu dihina dan direndahkan oleh seseorang. Hinaan tersebut terjadi sebanyak tiga kali dan disaksikan oleh nabi Muhammad SAW. Pada saat hinaan ketiga terjadi, sahabat marah dan berusaha membalasnya dengan kekuatan fisik. Akan tetapi nabi Muhammad SAW berdiri.

Rabu, 23 November 2016

memahami bahasa Indonesia

Delapan puluh delapan tahun sudah peristiwa Sumpah Pemuda berlalu. Peristiwa yang memberikan gambaran kepada kita akan janji yang diucapkan oleh para pemuda yang berintikan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Melalui peristiwa itulah lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan. Salah satu hal yang menjadi sorotan pada saat ini adalah salah satu isi Sumpah Pemuda yang berjanji menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
     

Memaknai Sumpah Pemuda Melalui Sang Saka Merah Putih

Delapan puluh delapan tahun sudah peristiwa Sumpah Pemuda berlalu. Peristiwa yang memberikan gambaran kepada kita akan janji yang diucapkan oleh para pemuda yang berintikan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Melalui peristiwa itulah lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan. Sebuah hal yang unik adalah tidak ditampilkannya proses pemilihan bendera kebangsaan Indonesia yaitu Merah Putih.

Minggu, 17 Juli 2016

Pradipto Niwandhono. 2011. Yang ter(di)lupakan. Djaman baroe.
1.      Kaum indo, kelompok mayoritas mereka lebih banyak menempati posisi menengah ke bawah dalam perusahaan swasta maupun jenjang birokrasi. Pada saat itu di dalam masyarakat tersebut orang Indo menjadi suatu permasalahan karena mereka menjadi suatu kelompok miskin tersendiri. Dari masyarakat pemukim tersebut. 25.