Masih
ingatkah kalian peristiwa dimana bangsa Indonesia menasionalisasi
perusahaan-perusahaan asing? Negara menasionalisasi perusahaan milik Belanda
antara lain Bank Nederlandsche Indische Escompto
Maatschappij (Bank Dagang Negara), Bank De Nationale Handelsbank N. V (Bank
Umum Negara), N.V Nederlandsche Handels Maatschappij (Bank Exim), Koninklijke
Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappij/KNILM (Garuda Indonesia). Kemudian
masih ingatkah semangat anti asing yang digaungkan Sukarno? Peristiwa yang
terjadi sejak pergolakan di daerah berkobar dan dibentuknya negara boneka
Malaysia. Peristiwa itu membuat Indonesia sangat anti dengan yang
kebarat-baratan termasuk modal asing.
kalo mau copas boleh kok, asal dicantumkan alamatnya. silahkan download Peran M. H. Thamrin dalam Volksraad (1927-1941) di http://eprints.uny.ac.id/26469/ Semangat Belajar ! Alumni Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta dan Alumni Magister Pendidikan Sejarah Universitas Sebelas Maret
Kamis, 03 Oktober 2019
Rabu, 04 September 2019
Rasisme Adalah Sekat Persatuan Bangsa
Saya sangat mengutuk
peristiwa rasisme yang terjadi di Malang dan Surabaya. Hal itu tidak terlepas
dari prinsip saya bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia dibangun bukan atas dasar
suku, ras, dan agama tertentu yang merasa paling unggul atau paling berperan. Kemerdekaan
Indonesia diraih atas dasar perjuangan bersama.
Jumat, 07 Juni 2019
Karya Ilmiah
- Skripsi. 2015. Peran Mohammad Husni Thamrin dalam Volksraad (1927-1941). Yogyakarta: UNY. https://eprints.uny.ac.id/26469/ dapat diakses secara lengkap di perpustakaan FIS UNY
- Conference. 2016. Fraksi Nasional: Multikulturalisme untuk Indonesia Merdeka yang Terpinggirkan dalam Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: UNY. https://eprints.uny.ac.id/45799/
- Conference. 2017. The Thinking of Economic Independence by Muhammad Husni Thamrin. Dokumen online tidak tersedia
- Conference. 2017. Volksraad: Malay Language (Indonesian) as a Mean of Political Strategy of National Fraction. https://www.atlantis-press.com/proceedings/icclas-17/25890987
- Jurnal IJMMU. 2018. Motion Thamrin: Language Politics and Inlander (Indigenous) Appellation for Indonesian People. https://ijmmu.com/index.php/ijmmu/article/view/110/100
- Tesis. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Sejarah Perjuangan M. H. Thamrin Berbasis Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kesadaran Politik Siswa SMA N 1 Tambun Selatan. https://eprints.uns.ac.id/40633/
- Jurnal Historia. 2019. Efektivitas Modul Pembelajaran Sejarah Mohammad Husni Thamrin Untuk Meningkatkan Kesadaran Politik Siswa. http://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/sejarah/article/view/1638
- Jurnal Humaniora UGM. 2019. Volksraad (People Council): Radicale Concentratie Political Arena and National Fraction, 1918-1942. https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/30505
Senin, 01 April 2019
Invasi Jepang, Depresi Ekonomi Adalah Pintu Gerbang
Depresi ekonomi yang terjadi di
tahun 1930 merupakan pintu masuk jepang untuk merebut hati rakyat Indonesia. Di
tengah mahalnya harga sembako dan merebaknya berbagai macam penyakit. Pedagang
sekaligus mata-mata jepang menjual berbagai macam kebutuhan hidup rakyat dengan
harga yang sangat murah. Jendral hoegeng di masa kecilnya memberikan kesaksian
bahwa terdapat salah seorang jepang yang memiliki usaha toko kelontong dengan
harga murah kemudian ketika jepang datang, orang itu merupakan salah satu
perwira tinggi angkatan laut jepang. Tidak hanya itu, mata-mata jepang
juga banyak yang menyamar sebagai jurnalis.
Jumat, 15 Februari 2019
Mohammad Husni Thamrin (Mat Seni)
Mohammad Husni Thamrin lahir di Sawah
Besar, 16 Februari 1894 dari pasangan Thamrin Mohammad Tabrie (Bibit) dan
Noerhamah. Thamrin Mohammad Tabrie merupakan seorang Indo yang memiliki ayah
yang berasal dari Inggris dan bernama George Anton Ort dengan seorang nyai.
Menurut pradipto niwandhono, Tabrie merupakan golongan pertama hasil dari
perkawinan dengan nyai dan disebut liplap, sedangkan Thamrin yang merupakan
garis keturunan kedua disebut grobiak. Tabrie kecil pada saat itu ingin dibawa
oleh ayahnya ke Inggris agar mendapatkan kewarganegaraan inggris. Akan tetapi
ayahnya meninggal terlebih dahulu dan Tabrie diasuh oleh Mohammad Tabrie.
George Anton Ort juga meninggalkan sebuah hotel mewah pada saat itu yaitu hotel
Ort De Rijwick Batavia yang kemudian dikelola oleh temannya.
Kamis, 14 Februari 2019
Kejayaan Gula dan Depresi Ekonomi 1930
Istilah
disitu ada gula pasti ada semut sering kali kita dengar, mungkin ungkapan ini
muncul ditahun 1918-1930an. Ini mungkin loh ya, karena belum ada sumber sejarah
yang mengatakan demikian ini hanya kemungkinan saja. Pasca perang dunia I,
Hindia Belanda menerapkan kebijakan penanaman padi dengan skala besar karena
pada saat itu, harga beras sedang meningkat tajam. Kesempatan tersebut kemudian
dimanfaatkan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk mengambil keuntungan
sebesar-besarnya. Akan tetapi kondisi tersebut tidak berlangsung lama.
Tepatnya, pada tahun 1920 harga komoditas dunia berubah.
Kamis, 31 Januari 2019
Belanda, Hindia Belanda, dan Politik Etis untuk Kaum Liberal
Kebijakan
yang diambil untuk tanah Hindia Belanda tidak dapat dilepaskan dari kondisi
politik di negeri induk (Belanda). Kita patut mengetahui siapa yang menguasai
parlemen di negeri induk agar dapat menginterpretasikan kebijakan bagi tanah
Hindia. Jika kita mengkaji dari sudut pandang sosiologi hukum, kebijakan yang
dikeluarkan negeri induk bagi tanah Hindia sangat bertolak belakang dari norma
dan nilai yang ada di masyarakat Hindia. Hal itu tidak terlepas dari pengaruh
revolusi industri yang menjadikan politisi-politisi negeri Belanda semakin
tamak dan rakus untuk kepentingan perutnya. Proses industrialisasi di tanah
Hindia terus berkembang pesat, sebenarnya proses industrialisasi tidak hanya
dilakukan oleh orang-orang Belanda yang menancapkan kepentingan perutnya di
tanah Hindia. Akan tetapi kerajaan-kerajaan Nusantara yang dapat beradaptasi
dengan zaman juga melakukan proses industrialisasi dengan mendirikan
pabrik-pabrik gula.
Sabtu, 05 Januari 2019
Max Havelaar, Terusan Suez, dan Hindia Belanda
Menurut Djoko Soekiman
dalam Kebudayaan Indies, novel yang lahir di zamannya dapat dijadikan sebagai
sumber primer dalam sejarah. Hal itu terjadi karena penulis melahirkan karyanya
atas dasar pengalamannya. Tentu itu juga memiliki kelemahan karena unsur kunci
dari novel adalah imajinasi. Novel karya Multatuli (Ernest Douwes Dekker) yang
berjudul Max Havelaar saya gunakan sebagai alat perangsang imajinasi zaman.
Selasa, 01 Januari 2019
Perang Dunia I dan Hindia Belanda
Perang Dunia I dan
Hindia Belanda, Perang dunia I memiliki berbagai macam bumbu penyebab, bukan
penyedap loh ya. Inti dari permasalahan pemicu Perang Dunia I adalah perebutan
daerah pemasaran dan juga sumber bahan mentah untuk kepentingan industri
mereka, yang kemudian menimbulkan sikap saling curiga dan pecah ketika
bumbu-bumbu penyebab lain muncul. Lalu di tahun 1914-1918 Hindia Belanda
keadaannya bagaimana sih? Di Hindia Belanda baru lahir sebuah organisasi besar
pasca Budi Utomo, yaitu Sarekat Islam (Mendapatkan pengakuan legal tahun 1914).
Langganan:
Postingan (Atom)