Senin, 16 Juli 2018

Investasi Bagi Pemula


Saya memulai investasi sejak September 2015, investasi pertama saya adalah reksadana campuran BNI Sekuritas. Ketika memulai investasi saya masih bingung, investasi apa yang cocok bagi investor pemula. Saya mencoba mencari informasi tentang berbagai macam investasi, ternyata terdapat dua jenis investasi yang cukup aman, yaitu investasi di reksadana dan menabung saham atau menjadi trader.

Saya kemudian memilih investasi di reksadana. Reksadana sendiri memiliki empat buah jenis investasi, yaitu reksadana pasar uang (resiko rendah, pendapatan rendah), reksadana pendapatan tetap (resiko rendah, pendapatan rendah), reksadana campuran (resiko menengah, pendapatan menengah), dan reksadana saham (resiko tinggi, pendapatan tinggi). Investasi reksadana tersedia diberbagai bank sekuritas dan bahkan sekarang tokopedia menyediakan reksadana pasar uang di dalam aplikasinya bekerjasama dengan bareksa. Investasi reksadana ini memiliki skema yaitu investor menyerahkan uang untuk diinvestasikan kepada bank sekuritas, dana tersebut kemudian dikelola oleh manager investasi untuk dikembangkan, investor tidak perlu melakukan proses jual-beli setiap hari. Hal inilah yang membedakan investasi reksadana dengan investasi saham.
Saya pada saat itu memilih reksadana dengan tujuan untuk menabung secara berkala agar dapat menjadi modal yang kemudian saya investasikan di perdagangan saham. Ketika itu saya menginvestasikan dana saya selama 14 bulan dan mendapatkan 14% keuntungan melalui reksadana campuran. Setelah itu, saya bergabung ke indopremier sekuritas untuk menjadi anggota agar dapat menginvestasikan dana saya di perdagangan saham. Saya memulainya pada bulan januari 2018. Saham pertama yang saya beli adalah telkomsel (TLKM) dan XL (EXCL), dari saham TLKM saya mendapatkan keuntungan 25 ribu karena saya mencoba menjadi trader, sedangkan saham EXCL hingga kini belum saya jual karena sedang minus 250 ribuan. Saham yang minus tidak akan rugi jika tidak dijual. Akan tetapi terdapat beberapa analisis yang harus dilakukan untuk menentukan saham itu bisa naik lagi atau tidak. Analisis yang harus dilakukan adalah analisis fundamental yaitu dengan melihat Market Cap, PER (harus kecil), PBV (harus kecil), dan net profit perusahaan yang terus tumbuh.
Dana yang sebelumnya terdapat di TLKM kemudian saya alihkan ke berbagai saham untuk mengejar pembagian dividen. Pemburuan dividen memberikan berbagai macam pengalaman kepada saya yaitu carilah perusahaam yang membagi dividen lebih besar dari 100 rupiah, waktu pembelian adalah kunci utama agar tidak mengalami kerugian jadi belilah saham tersebut di hari pengumuman dividen atau H-3 cum dividen, dan jangan jaul saham terburu-buru karena saya merasakan kecewaan ketika saya jual saham kuat untuk naik kembali (ketika itu saya memiliki AKRA).
Oh iya yang sangat penting hampir saja saya lupakan, saham EXCL saya nyangkut (istilah jika dijual rugi besar) karena adanya kenaikan suku bunga the fed dan hantaman perang dagang sehingga investor asing melepas saham EXCL dan harganya jatuh. Lain halnya saham saya satunya, yaitu waskita karya (WSKT) saham ini nyangkut karena imbas belajar dari perburuan dividen. Dunia saham juga terdapat sekelompok orang yang memiliki uang banyak (Bandar) dan memainkan sebuah saham agar banyak orang yang membelinya lalu kemudian jika telah banyak orang yang membeli saham itu maka mereka menghancurkan harga saham tersebut karena telah mendapatkan untung. Hal ini biasa terjadi di saham perusahaan yang fundamentalnya lemah, akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi di saham perusahaan berfundamental kuat.
Tips dari saya untuk memulai investasi di dunia saham adalah siapkan dana minimal 3 juta rupiah untuk mendapatkan saham perusahaan berfundamental kuat, hindari saham yang dibandari, berburu dividen sangat menguntungkan, cermati berita internasional terutama suku bunga the fed dan isu perang dagang, jika ingin menjadi trader saham perhatikan waktu, karena waktu merupakan kunci dari keuntungan. Biasanya jual-beli saham akan menggila di jam 15.30 sampai 16.15.
Jika ingin tidak lelah-lelah jadilah investor saham dengan cara menabung saham, tapi jangan semua dana anda diinvestasikan cukup 25% dari tabungan anda yang masuk ke saham. Jika kita menabung saham, keuntungan tidak hanya kepada kita tapi juga kepada perusahaan karena perusahaan mampu mengembangkan bisnisnya. Terlebih jika kita menabung saham di perusahaan negara, maka kita juga telah membantu bisnis negeri kita agar lebih baik. Ayo nabung saham!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar